Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Terburu Melupakan

Terburu melupakan Bagaimana bisa kumbang itu hinggap di bungamu Sedangkan kau sudah memberikan madu di dalamnya dengan kumbang lama Memang, kumbang lama itu tak mungkin kembali Tapi bagaimana mungkin bekas itu bisa kau tutup dengan kumbang baru Waktu mungkin memang bisa menghapus kenangan Tapi perlu kau ingat, kenangan itu tak bisa kau hapus begitu saja dengan cepatnya Kau harus ingat keindahan yang kau nikmati dulu Jangan hanya asal jatuh pada kumbang lain Tak perlu alasan untuk berkata tidak Yang diperlukan hanya berkata tidak Aku sedih mengingat kumbang lama itu Kau hapus dengan semudah itu

Penantian

PENANTIAN Angin berhembus menyusup lirih di sela-sela jendela ruang tamu itu. Tak ada suara lain yang terdengar selain samar-samar suara tokek yang muncul dari belakang atap kayu jati. Hanya ada satu meja kayu panjang yang dipakai untuk menerima para tamu yang datang dikelilingi kursi berbaris rapi. Rudi, anak satu-satunya di keluarga itu sedang duduk terpekur mengamati jendela yang sedari tadi tak lenyap dari pandangannya. Ia mencoba mendengar sayup-sayup suara motor yang terdengar dari jauh, berharap bahwa motor itu mengantarkan bapaknya pulang dari tanah rantau. Ia mulai membuka tikar di sebelah jendela ruang tamunya itu, memandang dengan seksama atap dari kayu jati yang kokoh itu, pandangan itu membuat angannya kembali mengingat masa kecilnya. “ Nyapo le tibo ye? ” (kenapa nak, jatuh ya?), tanya bapaknya ketika melihat Rudi yang ia dapati menangis. “ Wong lanang kui kudu tahan banting, ndak oleh nangis ya ” (anak lelaki itu harus tahan banting, nggak boleh suka menangis...