Dari Kediri ke Tulungagung

Selalu ada yang lucu saat berkunjung ke kota Cethe, Tulungagung. Sudah beberapa bulan ini saya bolak balik Kediri-Tulungagung untuk mengerjakan sebuah acara. Sebenarnya saya sudah sedikit lelah bolak balik karena pikiran saya terkuras karena beberapa orang yang terlibat dalam acara ini susahnya minta ampun ketika diajak bertemu. Tapi ya mau bagaimana lagi, semakin kesini semakin tahu lah apa yang seharusnya saya lakukan. Pagi ini seperti biasa, istri saya menghidangkan secangkir kopi panas. Bukan main, kebiasaan menyeduh kopi di pagi hari sambil merokok adalah kebiasaan yang sulit dihapuskan dari muka bumi ini. Banyak sekali ide yang hadir disaat sebatang rokok itu masuk kedalam bibir saya. Setiap tarikan memiliki makna lebih. “Yang, kamu punya uang saku untuk berangkat ke Tulungagung?”, tanya istri. Dengan berlaga sok tentu saja saya menjawab, “tentu ada”. Padahal uang dalam saku tinggal lima ribu rupiah. Ongkos u...